WELCOME TO LASKAR BINTANG'S BLOG

Minggu, 13 November 2011

Pantaskah kita bergelar sarjana

Secara teori anda yang telah menempuh study dengan jumlah SKS minimal 152 SKS, telah membuat skripsi, dan diwisuda, anda berhak menyandang gelar sarjana. pertanyaanya. Apakah Kemampuan anda pantas untuk menyandang gelar Sarjana ???? jawabannya mungkin bisa saja iya atau bahkan tidak. Tergantung dari cara pemikiran anda masing-masing, dan ini hak pribadi anda.

Mengapa ini hak pribadi anda ??? karena kemampuan anda itu tidak sama dengan apa yang anda pelajari. Apakah dengan membuat skripsi Pembuatan Sistem Informasi Sekolah lantas anda memiliki kemampuan programing yang baik ??? belum tentu, mengapa ??? karena belum tentu juga skripsi itu anda sendiri yang membuatnya.

“Membeli Skripsi” sepertinya itu bukan kata-kata yang asing untuk mahasiswa, dengan dalih dibantu dengan teman. tapi berapa besar bantuan itu tidak ada yang tau.. 30 % ? 50% atau 90 % kita hanya membuatkan kopi untuk teman kita dan meng-print saat akan diajukan di dosen pembimbing [naif sekali bukan ???] hingga saat pendadaran kemudian diberi pertanyaan oleh dosen penguji dan tidak bisa menerangkan aplikasi yang anda buat sendiri. dan ini bukan rahasia umum lagi…

Dari semua contoh diatas apa yang nantinya akan terjadi setelah lulus ??? kita tidak memiliki kompetensi yang cukup. tidak ada kemampuan apapun selain bisa copy paste dan edit gambar menggunakan paint. aneh sekalibukan ??? lantas apa dalih anda ?? tidak dipelajari dikampus ??? dosen tidak mengajarkan, tidak ada mata kuliah ???? what ??? kita mahasiswa men.. kita bukan lagi siswa dengan seragam merah yang mengatakan bahwa semua perkataan guru adalah benar.

Dan semuanya kembali pada diri masing-masing, dan mungkin anda hanya akan merasa sangat rendah ketika ada teman anda yang jauh diatas anda dengan pendidikan yang setara dengan anda. atau anda membuat pembelaan, “Tapi kan belum tentu pekerjaan dia lebih baik dari pada kita”… jika seperti itu… anda tak lebih baik dari pemikiran anda wajib sekolah, tapi anda tidak wajib pintar.

Sekarang rubah paradigma kita, kita wajib pintar, wlaupun tidak wajib sekolah. kita harus kuasai apa yang nanti terlihat bisa membuka peluang kerja bagi kita. BERFIKIRLAH UNTUK MENJADI PENGUSAHA, bukan berfikir untuk menjadi karyawan. mengapa demikian ??? dengan anda belajar dan berfikir untuk menjadi pengusaha, and akan belajar lebih banyak dan lebih mendalam, bukan hanya pengetahuan untuk memakai, tapi pengetahuan hingga kita bisa membuat, pengetahuan nilai ekonomisnya, hingga anda tahu seberapa besar untung-ruginya dalam menjalankan usaha atau mengambil suatu tindakan dalam memilih suatu pekerjaan.

Jika anda melihat ada orang yang berjualan pulsa, jangan berfikir untuk ikut berjualan pulsa, tetapi fikirkanlah anda membuat server pulsa nya, yang punya banyak downline dibawah anda. Apakah kita bisa ??? mengapa tidak. belum tentu orang yang membuat server pulsa itu memiliki pendidikan lebih baik dari mereka. lantas mengapa mereka bisa ??? ya karena mereka belajar lebih banyak dari kita. Benar ???

itu hanya contoh kecil saja. kaya adalah umpan balik dari usaha yang kita lakukan. itu bukan tujuan, dan ketika anda hanya berfikir untuk kaya, mengapa anda tidak merampok di bank saja, atau punya jin yang membantu mengumpulkan uang. yah.. itu memang cara yang salah, dan memang salah jika tujuan kita adalah uang dan materi.

kita memiliki usaha sendiri yang besar, banyak anak buah, maka dengan otomatis kita akan kaya, kita bekerja pada perusahaan atau instansi dengan jabatan yang tinggi, kemudian anda kaya, itu otomatis, dan cara bagaimana anda dapat menjadi pengusaha besar atau jabatan yang tinggi itu dapat dilakukan dengan belajar.

dan kesimpulan saya. kita pantas menyandang gelar sarjana, saat ilmu yang kita miliki itu dapat diterapkan di masyarakat. ilmu itu bisa memberikan manfaat bagi orang banyak, orang lain bisa merasakan manfaat dari ilmu kita, seperti yang ada pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bukan hanya untuk pribadi kita, bukan hanya agar bisa mendaftar menjadi PNS, atau hanya untuk meruntuhkan kewajiban dan untuk mendapat gelar SARJANA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar